Accounting Conservatism, Earning Quality and Return of Share Accounting Conservatism, Earning Quality and Return of Share | EUREKA
<div style='background-color: none transparent;'><a href='http://www.rsspump.com/?web_widget/rss_ticker/news_widget' title='News Widget'>News Widget</a></div>

Accounting Conservatism, Earning Quality and Return of Share

Conservatism sebagai praktik untuk mengurangi earning (dan menurunkan net asset) sebagai respon terhadap "bad news"), tetapi tidak menaikkan earning (dan menaikkan nilai net asset) sebagai respon terhadap “good news” (Basu, 1997). Dalam literatur penilaian berdasar akuntansi, sering merujuk pada karakterisasi Feltham dan Ohlson (1995) mengenai konservatif atau “biased” accounting sebagai harapan bahwa net asset yang dilaporkan lebih kecil daripada nilai pasar dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengklasifikasikan akuntansi pada net present value positif yang diantisipasi nilai investasi pada cost histories sebagai akuntansi konservatif, sebab analis berharap bahwa investasi tersebut dibawah pada nilai yang lebih rendah daripada nilainya.

Konservatisme, Invstasi, Accounting Rate of Return dan Kualitas Earning
Beaver dan Ryan (2000) berpendapat conservatism atau bias sebagai perbedaan antara nilai pasar dan nilai buku, dari perbedaan sementara pada economic gains and losses dalam nilai buku secara berangsur-angsur dari waktu ke waktu. Gjesdal (1999) membedakan profitabilitas ekonomi dari profitabilitas akuntansi. Dia menandai akuntansi sebagai konservatif jika investasi membawa nilai yang menghasilkan suatu rate of return akuntansi yang lebih besar daripada internal rate of return pada cost-nya. Oleh karenanya, sebagai contoh akuntansi konservatif membawa asset yang nilainya sama dengan historical cost-nya (a zero net present value investment) pada kurang dari historical cost, adalah pada kasus pembebanan biaya R&D dan biaya musiman.

Pemahaman mengenai conservatism dalam studi ini mengikuti definisi terakhir bahwa akuntansi conservatism adalah penerapan yang bias dari historical cost accounting. Terdapat pertimbangan bahwa satu praktik akuntansi (akuntansi LIFO) lebih konservatis daripada praktik akuntansi yang kedua (akuntansi FIFO), jika yang pertama menghasilkan akumulasi earning yang lebih rendah (karena pembebanan biaya yang lebih cepat) dan konsekuensinya membawa nilai lebih rendah dibanding yang kedua.

Efek Konserfatisma Dan Investasi Pada Rate of Return
Efek dari conservatism akuntasi pada rate of return adalah sangat jelas. Dalam jumlah asset tidak menggunakan melebihi periode, karena konservatisme tidak mempunyai efek terhadap perhitungan dari tingkat pengembalian. Greenball (1969) memperlihatkan bahwa akuntansi konservatif (bias) berinteraksi dengan pertumbuhan; akuntansi konservatif mengurangi earning saat terdapat pertumbuhan dan net asset sehingga accounting rate of return lebih rendah daripada jika tidak terdapat pertumbuhan. Beaver dan Ryan (2000) dan Zhang (2001) memberikan model interaksi antara conservatism dan pertumbuhan dalam konteks evaluasi.

Indeks Konservatism dan Kualitas Earning
Indeks pertama menilai tingkat dimana perusahaan menerapkan akuntansi konservatif. Ineks kedua menilai kualitas earning yang dihasilkan dari joint effect conservatism dan perubahan aktivitas investasi.

Indeks Konservatism (C Score)
C-score mengukur efek dari akuntansi konservatif pada neraca. C-score diukur pada tingkat cadangan yang diestimasi yang diciptakan oleh konseratism, ER relatif terhadap net operating assets,

Cit = ER / NOAit

Subscript i mengindikasikan perusahaan dan t mengindikasikan tanggal neraca. Net operating assets, NOA adalah nilai buku dari operating assets dikurangi operating liabilities. C-score yang lengkap menghitung cadangan yang tidak tercatat yang diciptakan melalui seluruh item operasi di neraca. Studi ini berusaha membedakan pengaruh kualitas earning yang muncul dari perubahan estimasi dari pengaruh kualitas earning yang berasal dari kebjakan akuntansi yang permanen dan perubahan investasi. Karena studi ini tidak dapat membedakan antara kedua pengaruh tersebut untuk item-item neraca (yang juga merupakan subyek estimasi manajemen), maka studi ini membangun C- score berdasar pada perlakuan akuntansi terhadap tiga bentuk investasi dimana akuntansi relatif aman dari penyimpangan setelah pengeluaran (expenditure) terjadi: Inventory, R&D dan Advertizing.

Cit = (INVit + RDit + ADVit) / NOAit

Indikator Kualitas Earning (Q-Score)
C-Score mengukur efek akuntansi konservatif pada neraca, sedangkan Q-score mengukur efek akuntansi konservatif pada earning di laporan laba rugi. Q-Score adalah kombinasi dari dua ukuran. Ukuran pertama Qit A.

QitA adalah perubahan dalam skor konservatif perusahaan Cit sehingga skor QA perusahaan adalah positif jika perusahaan membangun cadangan pada tingkat yang lebih cepat daripada pertumbuhan dalam net operating assets dan negatif jika membangun cadangannya pada tingkat yang lebih lambat. Ukuran kedua, Qit B membandingkan C-Score perusahaan dengan median SIC kode industri dua digit.
Qit B = ( ERit / NOAit ) – Median Industri ( ERit-1 / NOAit-1 )

Q-score mengkombinasikan dua ukuran tersebut.
Qit = (0,5 x Qit A) + (0,5 x QitB)


Sthepen H Penman & Xiao Jun Zhang




Klik tombol like di atas... Jika anda menyukai artikel ini.
Terima Kasih telah mengunjungi Tautan ini,
Jangan lupa untuk memberikan komentar pada form di bawah post ini.
Maturnuwun...

Subscribe in a reader

Comments :

0 comments to “Accounting Conservatism, Earning Quality and Return of Share”
Views All / Send Comment!

Post a Comment